Sejarah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berlokasi di Jawa Timur yang tumbuh dengan sangat pesat. Umsida berkomitmen menjadi Perguruan Tinggi  unggul dan inovatif dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan masyarakat.

Umsida, sebagai penyelenggara pendidikan dan pengajaran profesional, terus mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia dengan meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa, melahirkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Umsida menyadari sepenuhnya bahwa dirinya merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat global, karena itu Umsida terus meningkatkan kerjasama dan konsolidasi dengan berbagai lembaga baik di dalam maupun luar negeri. Upaya tersebut telah dilakukan sejak 1984 sehingga Umsida mampu bersinergi dalam pengembangan dan peningkatan tata kelola kelembagaan. Karena itulah, mulai 2012 lalu Umsida memiliki 4 kampus. Kampus I berada di Jalan Mojopahit 666 B Sidoarjo; Kampus II berada di Jalan Raya Gelam  no. 250 Candi, Sidoarjo; Kampus III Ma’had Umar Bin Khattab berada di Kompleks Perumahan IKIP V/1 Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya; dan Kampus IV berada di Jl. Raya Rame 4, Pilang Wonoayu, Sidoarjo.

Untuk meningkatkan kualitas akademik, UMSIDA terus mengembangkan sarana dan prasarana perkuliahan dan laboratorium yang respresentatif, melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, serta peningkatan kualitas dosen. Saat ini UMSIDA mempunyai 200 dosen tetap dengan kualifikasi pendidikan magister (S2), Doktor (S3) dan guru besar (Profesor) dari berbagai perguruan tinggi baik negeri, swasta dalam maupun luar negeri. Selain itu, 40% diantaranya merupakan praktisi profesional. Hal ini membantu dalam menjalani link and match antara UMSIDA, perusahaan, dan pemerintah. UMSIDA juga didukung oleh 140 orang staf administrasi, teknisi, dan laboran yang masing-masing ahli dibidangnya. Semuanya disediakan untuk melayani calon mahasiswa demi kelancaran proses belajar mengajar.

Umsida diperkuat oleh 5 lembaga, yaitu: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Bahasa, Lembaga Humas, Kerjasama dan protokoler (LHKP) dan Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan (LP3),  LP3 ini di lengkapi beberapa pusat studi, yaitu: Pusat Studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Pusat Studi Kawasan dan Kebijakan, Pusat Studi Lingkungan, Pusat Studi Kajian Wanita, dan Pusat Studi Kewirausahaan.

Selain itu Umsida juga memiliki beberapa Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) yaitu: UPT Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdasim), UPT Perpustakaan, UPT Penerbitan, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan UPT MKDU. Selain itu sebagai wujud pengembangan kampus, sejak awal 2011 UMSIDA telah mendirikan Business Center yang terletak di Kampus II.

Saat ini Umsida mendidik hampir sembilan ribu mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai Aceh hingga Nusa Tenggara bahkan dari luar negeri seperti Cina dan Thailand. Keragaman inilah yang membuat kuliah di Umsida lebih dinamis.

Untuk menfasilitasi pengembangan diri mahasiswa, Umsida menyediakan organisasi dan lembaga kemahasiswaan, antara lain: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari level Universitas, Fakultas, hingga di tingkat jurusan yakni, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) yang berfungsi juga sebagai wadah pengembangan keprofesian sesuai dengan disiplin ilmunya. Disamping itu, juga terdapat berbagai organisasi ekstra kampus.

Para lulusan terhimpun dan dibina melalui organisasi alumni, diantaranya Center For Career Planning (CCP) Umsida. Tujuannya, untuk mengembangkan dan memperluas informasi bursa kerja guna membantu pencarian kerja bagi mahasiswa secara umum. Selain itu program lain yang dapat menunjang kegiatan tersebut adalah program KBPK (Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja), Kegiatan Magang Kewirausahaan (MKU), serta Kuliah Kewirausahaan (KWU).

Dalam rangka mengembangkan kelembagaan dan akademik, serta pemberdayaan alumni, Umsida juga menjalankan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan lembaga swasta baik dalam negeri maupun luar negeri, misalnya dengan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) , Universiti Utara Malaysia, dan SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center).